Perkembangan startup saat ini terbilang besar, seperti contohnya Bukalapak yang kabarnya bakal menawarkan saham perdana IPO (Indonesia Public Offering) pada bulan ini (Agustus 2021).
Bukalapak kabarnya menargetkan dana segar sebesar 500-800 juta dolar. Jika di Rupiahkan sekitar 7,2 - 11,2 triliun dengan kurs (Rp. 14.471), tergantung pada permintaan investor dan kondisi pasar saat IPO dilakukan.
Jika nilai tadi terealisasi, maka IPO Bukalapak bisa memecahkan rekor sebagai yang terbesar di Indonesia dalam satu dekade (10 tahun) terakhir. Saat ini, rekor IPO terbesar di Indonesia sebelumnya dipegang oleh PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), dengan nilai 12,23 triliun yang diraih pada tahun 2008 lalu.
Perusahaan rintisan Bukalapak ini berpotensi memecahkan rekor IPO terbesar di Indonesia, yang dilakukan oleh sebuah startup. Setidaknya, rekor itu akan bertahan jika GoTo-perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia melakukan IPO.
Valuasi perusahaan Gojek dan Tokopedia setelah merger dengan Tokopedia menjadi Rp.170 triliun. Bila target dana yang dihimpun dalam IPO sebesar 10% saja dari valuasi keduanya, maka nilainya bisa mencapai Rp.17 triliun.
Seperti yang sudah diketahui, kabarnya GoTo akan melakukan dual listing di Jakarta dan Amerika Serikat. Namun, masih belum ada petunjuk kapan perusahaan tersebut akan melantai di bursa saham.
Didirikan tahun 2010 oleh Ahmad Zaki, Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono. Bukalapak merupakan pasar E-Commerce yang berperan sebagai perantara transaksi, fokus untuk memberdayakan UMKM melalui teknologi
Total aset Bukalapak pada tahun 2020 (audi) mencapai Rp.2,59 triliun dengan Liabilitas Rp.985 miliar dan Ekuitas sebesar Rp.1,60 triliun
Bukalapak akan melepas kurang lebih 25% dari modal ditempatkan, sebanyak-banyaknya 25.765.504.851 lembar saham dengan kisaran harga IPO Rp.750 - Rp.850. Target perolehan dana dari hasil IPO ini sebesar Rp.22 triliun.
Rencana penggunaan dana IPO sebesar 66% untuk modal kerja perseroan dan sisanya untuk tambahan entitas anak.
Jadwal Sementara
Masa Penawaran Awal | 09 Juli - 19 Juli 2021 |
Tanggal Efektif | 26 Juli 2021 |
Masa Penawaran Umum Perdana Saham | 28 Juli - 30 Juli 2021 |
Tanggal Penjatahan | 03 Agustus 2021 |
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik | 05 Agustus 2021 |
Tanggal Pengembalian Uang Pesanan | 05 Agustus 2021 |
Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia | 06 Agustus 2021 |
- Total Processing Value (TPV) sebesar Rp. 85 triliun pada tahun 2020, tumbuh 200% dari tahun 2018
- Pendapatan perusahaan sebesar Rp.1,3 triliun pada tahun 2020, tumbuh 363% dari tahun 2018
- Rugi bersih sebesar Rp.1,349 triliun pada tahun 2020, membaik dari rugi Rp.2,795 triliun pada tahun sebelumnya
- Jumlah mitra terdaftar sebanyak 6,9 juta orang pada tahun 2020