Mungkin kalian tidak asing dengan istilah IPO ini. IPO adalah singkatan dari istilah Bahasa Inggris, yaitu Initial Public Offering. Jadi, IPO merupakan kondisi yang mana perusahaan akan menjual sebagian sahamnya kepada publik atau masyarakat umum.
Tujuan IPO adalah untuk mendapatkan dana tambahan guna melancarkan operasional perusahaan maupun untuk mempercepat kegiatan ekspansinya. IPO sering disebut dengan Penawaran Saham Perdana. Dengan kata lain, IPO juga dapat didefinisikan sebagai nilai saham suatu perusahaan saat pertama kali dilepas di publik.
Setelah kemarin kita dihebohkan IPO dari salah satu saham teknologi terbesar di Indonesia yaitu Bukalapak. IPO Bukalapak merupakan yang terbesar dalam sejarah Indonesia lho! mencapai Rp 21.4 triuliun! Fantastis bukan ?
Namun sekarang kita tidak akan membahas saham Bukalapak, karena sudah kita bahas di postingan sebelumnya
Baca juga : Perdagangan Perdana Saham Bukalapak Naik 24,71%
Nah, ternyata sebelum Bukalapak, ada 5 saham lain yang pernah bertengger jadi IPO terbesar di Indonesia lho! Berikut daftarnya.
1. Adaro Energy ($ADRO)
Perusahaan ini mengambil langkah IPO pada 16 Juli 2008 dan melepas 34,83% kepemilikan saham ke public, dengan penawaran harga Rp 1.100 per lembar saham. Pada akhirnya, perusahaan berhasil merail perolehan dana lewat IPO sebesar Rp 12,2 triliun. Dan menjadi yang tertinggi sebelum Bukalapak.
2. Indofood CBP Sukses Makmur ($ICBP)
ICBP melakukan IPO pada 7 Oktober 2010, dan melepas sebanyak 20% saham yang dimiliki ke public dengan penawaran harga sebesar Rp 5.395 per lembar saham. Lewat langkah IPO tersebut, perusahaan dengan produk bintang Indomie yang mendunia ini berhasil meraih pendanaan mencapai Rp. 6,3 triliun.
3. Waskita Beton Precast ($WSBP)
Ketiga diraih oleh anak perusahaan BUMN Waskita Karya. Sebanyak 40% saham dilepas ke public dengan harga penawaran Rp 490 per lembar saham. Menariknya, langkah IPO yang dilakukan hanya berselang 2 tahun sejak WSBP ini didirikan pada tahun 2014, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 5,6 triliun
4. Bayan Resource ($BYAN)
BYAN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang batu bara. Melakukan IPO pada 12 Agustus 2008, banyaknya persentasi saham yang dilepas ke public sebesar 25% dengan harga penawaran Rp 5.800 per lembar saham. Berkat langkah IPO tersebut, BYAN berhasil memperoleh dana sebanyak Rp 5,55 triliun
5. Borneo Lumbung Energi ($BORN)
Perusahaan ini melepas saham perdananya sebanyak 25% ke public pada 26 November 2010, dengan harga penawaran Rp 1.170 per lembar saham. BORN di Bursa Efek Indonesia berhasil meraih pendanaan sebesar Rp 5,1 triliun. Namun sayangnya, pada tanggal 20 Januari 2020 perusahaan ini terpaksa delisting dari Bursa Efek Indonesia.
Lalu perusahaan apa lagi ya yang bisa menyaingi Bukalapak ?
(sc/ks)