PT Bukalapak.com ($BUKA) resmi mencatatkan sahamnya dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (06/08) kemarin. Pada perdagangan perdananya, Bukalapak hanya butuh waktu 5 detik saja untuk harga sahamnya naik menjadi 24.71% sesaat setelah market open.
Berdasarkan data perdagangan, tercatat total saham Bukalapak yang diperdagangan hingga pukul 09.05 WIB sebanyak 230,86 juta unit. Nilai transaksinya mencapai Rp 244,71 miliar, dengan frekuensi sebanyak 1.140 kali.
Nilai kapitasisasi pasar Bukalapak, tercatat senilai Rp 109,25 triliun, jauh melebihi nilai kapitalisasi awal Rp 86,7 triliun.
Kenaikan harga saham tersebut hampir membuat Bukalapak terkena penghentian perdagangan otomatis atau auto rejection atas. Berdasarkan peraturan Bursa, harga saham di antara Rp 200 sampai Rp 5.000 bisa naik maksimal 25% dalam sehari.
Bukalapak melantai di pasar saham dengan melepas sebanyak 25,76 miliar unit saham atau setara 25% dari total saham setelah IPO. Bukalapak menawarkan saham IPO dengan harga Rp 850 per saham. Artinya, nilai penawaran umum senilai Rp 21,9 triliun, terbesar sepanjang sejarah bursa domestik.
Dengan kenaikan saham Bukalapak di perdagangan perdananya, maka dengan otomatis kekayaan tiga founder Bukalapak pun naik signifikan.
Ahmad Zaky Syaifudin, Muhamad Fajrin Rasyid, dan Nugroho Herucahyono hartanya bertambah hingga ratusan miliar hanya dalam waktu satu hari.
Berdasarkan prospektus Initial Public Offering (IPO), Ahmad Zaky Syaifudin memiliki sebanyak 4.452.515.674 unit saham atau setara 4.32%. Artinya, harta Ahmad Zaky mampu tembus hingga Rp 935,03 miliar hanya dalam sehari.
Sedangkan pendiri Bukalapak lainnya, Muhamad Fajrin Rasyid memiliki 2.725.322.633 unit saham Bukalapak atau setara dengan 2.64%. Artinya, harta Muhamad Fajrin Rasyid mampu bertambah Rp 572,31 miliar.
Untuk Nugroho Herucahyono memang memang lebih kecil, sebanyak 2.145.675.938 saham atau setara 2.08%. Namun, kekayaannya naik hingga Rp 450,59 miliar hanya dalam sehari sejalan dengan kenaikan harga saham Bukalapak.
Sc:katadata