Strategi Investasi Saham Untuk Pemula

 

Sebelum lanjut ke strategi Investasi Saham, apakah kamu sudah tahu mengenai Investasi Saham itu sendiri ?


Jika belum, kami akan membahasnya terlebih dahulu ya.


Jadi, Investasi Saham itu bisa diartikan sebagai aktivitas menanamkan modal ke perusahan yang ingin kita investasikan dan pastinya yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia ya, dan kamu bisa menjual atau membeli sahamnya.


Dan Investasi ini sifatnya pasif. Artinya, kamu sebagai investor tidak menjalankannya secara langsung usaha tersebut, karena kamu hanya menginvestasikan dana untuk kemudian dana tersebut dikelola oleh perusahaan yang kamu ingin investasikan.


Sama seperti bisnis, selain kamu bisa mendapatkan manfaat, berinvestasi saham juga bisa memberikan manfaat buat kamu. Jadi. penting untuk kamu bisa mengenali atau mengetahui informasi perusahaan tempat kamu menanamkan modal sebelum kamu akan memutuskan berinvestasi. Karena dengan begitu, karena dengan kamu mengelola faktor resikonya dengan baik, kamu bisa memiliki peluang lebih besar untuk dapat menerima manfaat dari investasi kamu.


Baca juga : Jenis-jenis Bid dan Offer Yang Harus Kalian Ketahui Saat Trading Saham

Jadi itulah sedikit pembahasan mengenai investasi saham, dan sekarang kita akan membahas strategi apa yang harus kamu pahami sebelum terjun ke dunia saham.


1. Lump Sum


Kalau kamu pakai strategi ini, sifatnya langsung invest besar di depan. Contohnya kamu punya uang Rp 100 juta, maka kamu langsung invest 100 juta tersebut di awal lalu kamu biarkan.


Kelebihan dari strategi ini, kalau ada saham yang dari harga Rp 100 kenaikannya bisa sampai Rp 1000, kamu bisa untuk 10x lipat. 


Tapi kerugiannya kalau saham yang kamu beli ternyata tidak menghasilkan kinerja yang baik, bisa jadi sahamnya mengalami penurunan atau perusahaannya bangkrut yang ada kamu bisa rugi bahkan modal kamu juga bisa habis. Jangan sampai ya...


2. Dollar Cost Averaging (DCA)


Kalau strategi yang pertama Lump Sum itu sifatnya langsung invest besar di depan, sedangkan DCA itu sistemnya seperti nyicil. 


Jadi kamu tidak langsung invest besar di awal, tapi kamu invest per bulan. Contohnya kamu punya uang Rp 100 juta, jadi tidak langsung kamu invest 100 juta di depan, tapi per bulan mungkin kamu bisa cicil investnya misalkan 10-20 juta per bulan. Strategi ini cocok buat kamu yang masih kerja atau jadi karyawan karena sekian persen gaji bulanannya bisa kamu sisihkan untuk investasi saham ini.


Kekurangannya, ketika lewat strategi Lump Sum kamu bisa untuk 10x lipat, sedangkan kalau kamu pakai strategi DCA ini kamu paling untung 4-5x lipat saja, karena sistemnya dicicil. Tapi kelebihannya, kamu lebih bisa meminimalisir kerugian.


3. Invest Ulang Deviden


Setelah setahun kamu invest saham, biasanya kamu akan mendapatkan deviden. Meskipun tidak semua saham selalu membagi-bagikan deviden ya, mayoritas saja.


Contohnya, kamu dapet dividen 6% dari saham A, setelah dividennya masuk ke rekening saham kamu, langsung kamu beliin saham A lagi, tapi bisa juga kamu beliin saham lain yang punya potensi masa depan lebih menarik.


Intinya semakin kamu gulung terus keuntungan investasinya, di akhir uang yang kamu dapet dari investasi akan jauh lebih banyak karena adanya efek bunga berbunga.


Jadi, selalu inget untuk jangan pernah Overconfidence ketika kamu mau invest ke satu saham. Kata Ray Dalio saja, salah satu pemegang hedge fund terbesar di dunia, "Overconfidence will kill you".


Jadi kalau mau invest ke satu saham, mungkin bisa dipertimbangkan untuk invest maksimal 25% saja dari modal kamu.


Ada satu fakta perbandingan penggunaan strategi Lump Sum dan Dollar Cost Averaging saat The Great Depression Amerika.


Kalau kamu invest pakai Strategi Lump Sum pas banget sebelum The Great Depression, ternyata butuh waktu 21 tahun untuk bisa balik modal.


Sedangkan kalau kamu pakai strategi Dollar Cost Averaging, ternyata kamu cuma butuh waktu 4-5 tahun untuk balik modal.


Jadi mana strategi investasi yang akan kamu pakai ?


Silahkan dipilih sesuai pengetahuan, pengalaman, serta keyakinanan pribadi masing-masing ya.


(sc/fp)

2 Comments

Post a Comment
Previous Post Next Post