3 Indikator Yang Sering Digunakan Para Traders



Pasti kamu yang baru mulai investasi ataupun trading masih bingung, sebenernya cara membaca pergerakan harga saham itu bagaimana sih ?

Tenang, ada alat bantu yang bisa kamu gunakan supaya bisa baca pergerakan harga, nama alat bantunya adalah Indicator

Banyak yang bertanya mengenai cara pakainya itu bagaimana, lalu ada indikator apa saja yang bisa digunakan ?

Sebenarnya indikator itu banyak sekali, namun jika kamu terlalu banyak menggunakan indikator itu akan membingungkan. Nah jadi kita akan bahas 3 indikator yang sering digunakan oleh para trader, apa saja indikatornya ? mari kita simak

1. Moving Average




Moving Average adalah indikator yang menghitung rata-rata dari pergerakan harga dalam periode waktu tertentu, yang tampil dalam bentuk garis di sepanjang pergerakan harga.

Cara membaca harganya : 

• Jika harga berada di atas garis MA (Moving Average), maka suatu aset dikatakan sedang trend naik atau bullish
• Jika harga berada di bawah garis MA (Moving Average), maka suatu aset dikatakan sedang turun atau bearish

Umumnya aset seperti saham, forex, maupun komoditas lainnya, panjang MA (Moving Average) yang digunakan adalah 5 periode (MA 5) atau 20 periode (MA 20)

MA 5 disini menunjukan data pergerakan pasar selama 1 minggu (5 hari dari hari senin-jumat), sedangkan MA 20 menunjukan pergerakan pasar selama 1 bulan.

Untuk Crypto, umumnya digunakan MA dengan panjang 7 periode (MA 7) atau 28 periode (MA 28). Aset Crypto tidak ada hari libur sehingga MA 7 menunjukan pergerakan harga selama 1 minggu (dari hari senin - minggu), sedangkan MA 28 untuk 1 bulan.

Jika dikombinasikan, MA 5 atau MA 7 akan menjadi MA pendek, sedangkan MA 20 atau MA 28 akan menjadi MA panjang.

Perubahan arah trend harga dapat terjadi apabila kedua MA ini bersilangan.

• Persilangan MA pendek memotong MA panjang ke atas dinamakan Golden Cross
• Persilangan MA Pendek memotong MA panjang ke bawah dinamakan Death Cross


2. Fibonacci Retracement




Fibonacci Retracement merupakan indikator yang bisa memperkirakan perubahan trend harga berdasarkan deret hitung Fibonacci.

Deret Fibonacci adalah deret angka yang merupakan hasil penjumlahan dari dua angka deret sebelumnya

Dimulai dari 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377.... dst

Cara menggunakan Fibonacci adalah dengan menghubungkan titik harga terendah (Swing Low) dengan titik harga tertinggi (Swing High)

3. Volume




Volume seringkali menjadi indikator yang diabaikan banyak orang, padahal sebenarnya volume menunjukan frekuensi perdagangan suatu aset pada periode tertentu.

Volume yang tinggi bukan berarti harga aset akan bergerak naik, namun menandakan pergerakan harga aset akan semakin kuat, bisa itu naik atau turun. Semakin tinggi volume dari suatu aset, maka semakin pasti pula pergerakan harga dari aset tersebut.

Idealnya aset yang memiliki volume transaksi tinggi, maka pergerakan harganya ke suatu arah pun akan semakin pasti.

• Saat Volume tinggi dan harga aset naik, berarti banyak investor yang melakukan pembelian
• Saat volume tinggi dan harga aset turun, berarti banyak investor yang melakukan penjualan

Nah dari ketiga indikator diatas, mana yang akan kamu pakai ?
atau kamu tahu indikator yang lebih sakti untuk membaca pergerakan harga ? info kita di komen ya.

(sc/nu)
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post