Mungkin kamu sering dengar dari trader-trader lain mengenai Saham Gorengan, karena istilah saham gorengan sudah sangat familiar di dalam dunia persahaman.
Saham gorengan bisa diartikan sebagai saham yang memiliki volatilitas yang tidak wajar atau pergerakan naik atau turunnya sangat ekstrem, karena direkayasa oleh pihak tertentu demi mendapatkan keuntungan jangka pendek.
Saham gorengan biasanya memiliki kualitas buruk, seperti kinerja keuangan yang jelek, serta jarang di transaksikan di bursa (tidak likuid), sehingga berpotensi besar merugikan para investornya.
Ada oknum yang memainkan pergerakan saham dan seolah-olah membuat emiten tersebut terlihat memiliki fundamental yang bagus dengan menyebarkan isu-isu yang tidak valid. Oknum yang memainkan pergerakan harga saham tersebut biasanya sering dijuluki sebagai Bandar.
Bandar ini mempunyai kekuatan dana yang besar sehingga mampu menggerakkan saham incarannya ke level yang dia inginkan.
Baca juga : Menyusun Trading Plan Agar Kamu Tidak Gagal Dalam Investasi Saham
Lalu bagaimana sih cara menghindari jebakan bandar ini? Semua ciri-cirinya biasanya sebagai berikut :
1. Volume dan nilai transaksi tidak wajar
2. Masuk dalam daftar UMA
3. Kenaikan harga saham tidak diiringi kinerja keuangan
4. Sulit Dianalisa
5. Bid dan Offer tidak wajar
Nah kita akan bahas satu persatu ya, yuk disimak!
1. Volume dan nilai transaksi tidak wajar
Suatu saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar (market cap) kecil, namun volume dan nilai transaksi hariannya sangat tinggi dalam suatu waktu tertentu patut untuk diwaspadai.
Karena dengan market cap yang kecil, bandar akan lebih mudah dan lebih murah dalam menggerakkan saham-saham tersebut.
2. Masuk dalam daftar UMA
Suatu saham yang memiliki pergerakan abnormal seperti naik atau turun dengan ekstrem dalam kurun waktu tertentu, pergerakannya akan dipantau oleh BEI (Bursa Efek Indonesia).
Aktivitas saham tidak wajar yang dipantau BEI tersebut dikenal dengan sebutan Unusual Market Activity (UMA), di mana daftarnya kamu bisa akses melalu link disini
3. Kenaikan harga saham tidak diiringi kinerja keuangan
Pergerakan harga saham yang tiba-tiba meroket signifikan namun tidak diiringi oleh kinerja keuangan yang solid atau tanpa adanya fakta material yang positif, sebaiknya kamu perlu hindari.
4. Sulit dianalisa
Dengan kenaikan harga yang ekstrem namun tidak didukung kinerja keuangan yang positif, membuat saham gorengan memiliki valuasi harga yang tidak masuk akal.
Kemudian volatilitas yang tinggi juga membuat saham gorengan membentuk pola pergerakan yang tidak bisa diprediksi atau dianalisa. Oleh karena itu, saham seperti ini sangan dianalisa baik secara fundamental maupun teknikal.
5. Bid dan Offer yang tidak wajar
Bid (antrian beli) dan Offer (antrian jual) yang terdapat pada saham gorengan sering kali muncul dalam jumlah yang sangat besar, namun tidak berapa lama biasanya langsung hilang bagaikan ditelan bumi, saham seperti ini perlu kamu hindari karena akan sangat beresiko.
Nah, jika emiten tersebut hanya memenuhi satu atau lebih dari kriteria di atas, belum tentu saham tersebut merupakan saham gorengan ya. Jadi, jika 5 kriteria tersebut ada di salah satu emiten, kamu perlu lebih waspada dan lakukan analisa terlebih dahulu.
Namun jika kamu merupakan trader yang sudah profesional atau jago, bisa saja kamu profit besar dari saham tipe ini.
Kesimpulannya, sah-sah saja jika kamu mau membeli saham gorengan, karena semua akan kembali ke diri kita masing-masing sebagai penanggung jawab atas trading ataupun investasi yang kamu lakukan.