Pentingnya Menerapkan Trading Plan Agar Tidak Boncos



Trading plan itu penting karena banyak yang bisa gambar chart, tapi tetap saja tidak bisa tenang dalam mengambil keputusan karena tidak ada dasar daripada eksekusi trading kalian.


Setelah kita tahu apa saja komponen daripada trading plan, sekaranglah saatnya kita belajar untuk menyusun trading plan ini nih...


Kita akan bahas satu persatu berdasarkan komponennya ya!


1. Titik Entry


Titik entry itu merupakan harga average yang kalian punya, tapi harus di ingat ya kalau average itu bisa berubah sewaktu-waktu ketika kamu melakukan average up maupun average down. Setelah kita tahu apa itu titik entry, selanjutnya bagaimana ?


Jadi yang pertama kita harus tentukan itu, dimana sih kita bisa beli atau entry ?


Ada 2 jenis titik entry yang paling bagus :

• Ketika berada di titik support, dan
• Ketika Breakout


Ini merupakan titik entry yang paling bagus, karena merupakan level-level harga yang memiliki resiko kecil.


Baca juga : 3 Indikator Yang Sering Digunakan Para Traders


2. Titik Resiko


Titik Resiko adalah sebuah level harga dimana kita bisa bilang sesuatu seperti ini.

"Kalau harganya kena level ini, aku ngaku salah dan aku cutloss"


Nah, titik ini sering kali diabaikan karena kita merasa bahwa analisa kita itu selalu benar. Gambar analisa bisa benar, tapi pergerakan harga tetap tergantung market atau pasar. Besar resikit kita dalam sebuah trade bisa dihitung dari titik entry ke titik resiko.


Jika kita sudah tahu entry dimana, sekarang saatnya kita tentukan resiko kita. Trading itu harus berani mengambil resiko, tapi bukan asal-asalan ya, dan harus ada Calculated Risk. Titik resiko ini kita contohkan sebagai titik untuk cutloss ya


Untuk penempatan titik cut loss yang baik itu ada di :


• Bawah Titik Support
• Bawah Titik Breakout


Kaenapa kita tempatkan dibawah, supaya jika memang tersentuh atau closing disitu, harganya benar-benar reversal dan kita bisa mengaku salah pada market tersebut.


3. Titik Reward / Exit


Kalau tadi titik resiko kita gunakan untuk cut loss, maka titik reward ini justru sebaliknya atau digunakan untuk take profit.


Kita membuat titik reward ini, ibarat kata


"Sepertinya di titik ini bakal ada tekanan jual deh, aku nanti jual disini aja deh, udah cukup nih profitnya kalau dapet"


Besarnya reward kita dalam sebuah trade bisa dihitung dari titik entry ke titik reward.


Untuk komponen yang satu ini, cukup tricky ya!


Ini dikarenakan target profit itu selalu berbeda-beda tergantung kondisi market atau pasar. Namun Titik Reward yang paling mudah dicari adalah level Resisten.


Kenapa ?


Karena pada level resisten merupakan level-level harga yang akan menimpulkan tekanan jual. 


Nah jadi kesimpulannya, ketika kamu sudah bisa membaca chart, dan kamu juga sudah bisa menyusun trading plan dengan tepat, pastinya kamu akan mudah untuk mengembangkan portofolio kamu sendiri.


Jika kamu tidak bisa menyusun trading plan, kamu akan tenang dalam bertransaksi di pasar saham dan pastinya kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan, mengapa kamu melakukan, kapan kamu akan melakukan dan bagaimana kamu melakukan itu semua. 

Kamu juga pastinya akan mempunya target sendiri dalam trading, dan bisa mengelola resiko yang seminim mungkin.


Nah sekarang sudah tahu kan apa yang harus kamu lakukan saat trading, gunakan trading plan untuk meminimalisir resiko saat trading. 


(sc/tt)

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post