Siapa nih yang berencana menjadi trader ? tidak cuma trader, analisa teknikal juga dibutuhkan oleh para investor loh!
Sebelum membeli saham manapun ada baiknya kamu mempelajari terlebih dahulu mengenai indikator dan analisa teknikal supaya kamu bisa memprediksi pergerakan harga saham, apakah akan naik atau malah turun.
Buat kamu yang masih belajar mengenai analisa teknikal, yuk kenala dulu sama 5 indikator ini!
Sebelum lanjut ke pembahasan, kamu sudah tahu belum apa itu indikator teknikal ? Nih kita kasih tau!
Baca juga : Kamu Wajib Tahu! Ciri Saham Yang Sedang Di Goreng
Indikator adalah perhitungan matematis atas riwayat harga saham yang umumnya digambarkan dalam bentik garis pada grafik. Fungsinya untuk membantu kita dalam mengenal trend harga dan menemukan sinyal untuk beli maupun jual pada saham-saham yang diperdagangkan di bursa.
1. Relative Strength Index
Relative Strength Index atau biasa disingkat RSI merupakan indikator yang bisa menunjukan kapan sebuah saham mengalami jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold).
Ketika RSI mencapai level ekstrim beli atau jual, harga saham diyakini akan berubah arah. Misal RSI menunjukan saham sudah jenuh beli, maka pergerakan harganya akan berbalik turun, sedangkan jika RSI menunjukkan saham sudah jenuh jual, maka pergerakan harganya kemungkinan akan bertolak naik.
2. Stochastic
Stochastic tampil dalam sub-window di bawah grafil harga saham dan memiliki area jenuh beli atau jenuh jual yang serupa dengan RSI. Namun bedanya, Stochastic memiliki garis %K dan garis %D yang menghasilkan sinyal trading.
Perpotongan antara kedua garis bisa diterjemahkan sebagai sinyal beli maupun jual saham. Sinyal beli muncul ketika garik %K memotong garik %D dari bawah ke atas, sedangkan sinyal jual muncul ketika garik %K memotong garis %D dari atas ke bawah.
Indikator Stochastic cukup akurat, kecuali dalam kondisi pasar yang terlalu bergejolak.
3. Moving Average
Moving Average atau biasa disingkat MA adalah indikator saham paling penting dan wajib kamu pelajari, Moving Average terutama dipergunakan untuk mengetahui kondisi trend harga saham saat ini berdasarkan perbandingan antara harga sekarang dan rata-rata harga historis.
Dengan mempelajari moving average, kamu akan dapat mengetahui level support dan resistance yang menandai titik-titik krusial dalam riwayat pergerakan harga saham.
4. Moving Average Convergence Divergence
MACD adalah indikator yang berupaya mendeteksi perubahan momentum dengan membandingkan dua garis MA (Moving Average).
Alhasil, MACD dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi tekanan beli atau jual maupun tingkat support atau resistance.
Posisi histogram positif di atas garis tengah (hijau) akan menandakan aksi beli. Semakin besar batang histogram, maka semakin kuat pula tekanan beli pada saham tersebut.
Sebaliknya, posisi histogram negatif di bawah garis tengah (merah) akan menandakan aksi jual.
5. Bollinger Bands
Bollinger Bands menunjukan rentang pergerakan harga saham dalam bentuk pita (bands). Fungsinya untuk mengukur volatilitas atau gejolak harga yang timbul akibat bertambahnya minat beli atau jual terhadap suatu saham.
Bollinger Bands juga bisa dipergunakan untuk mendeteksi level jenuh beli atau jenuh jual. Pita Bollinger Bands akan melebar dan menyempit selaras dengan volatilitas pasar.
Nah, setelah mengenal beberapa indikator saham paling penting ini, mana yang mau kamu coba lebih dulu ?
Dan yang paling penting adalah pengalaman, dengan pengalaman kamu akan banyak belajar mengenai indikator mana yang paling kamu sukai dan setelah mendapatkannya, teruslah asah kemampuan kamu dalam menganalisa baik itu teknikal maupun fundamental.
(sc/ks)