Cara Trading Tanpa Indikator


Menjadi trader itu bukan berarti harus mengerti semua indikator yang ada, melainkan menggunakan indikator paling simple yang bisa membantu untuk kita mendapatkan cuan yang konsisten.
Buat kamu yang baru mau trading, bisa di coba tuh untuk trading tanpa indikator seperti hal-hal simpel ini, kalau kamu sudah paham baru deh bisa lanjut ke step selanjutnya yaitu penguasaan indikator lainnya.

Inget ya, trading itu bukan mencari cara yang rumit tapi mencari cara yang simpel buat menghasilkan banyak cuan.

Sudah siap untuk mempelajari bagaimana caranya trading tanpa menggunakan indikator ?

Oh iya, buat kamu yang pemula biasakan tidak membuat dirimu pusing sendiri dengan menggunakan banyak indikator teknikal, belum lagi banyak baca.

Kalau kamu masih pemula, mending trading tanpa indikator aja dulu, pakai cara ini ya...

1. Naked trading

Naked trading itu merupakan teknik trading saham yang sederhana tanpa harus menggunakan indikator alias tanpa signal apapun selain memperhatikan pergerakan dan psikologi harga saham melalui candlestick.

Prinsipnya, naked trading ini memanfaatkan konsep yang paling basic yaitu price action.

Kamu sudah tahu apa itu price action ?

Price action itu adalah pergerakan suatu harga saham dari waktu ke waktu yang bisa kita jadikan dasar analisa dan pengambilan keputusan bagi trader saham. Karena pergerakan harga bisa mempresentasikan apa yang akan terjadi kedepannya.

Kamu bisa gunakan candlestick saja, analisa dengan naked trading itu cukup dengan menggunakan candlestick saja.

Penentuan antara support dan resistance juga bisa didasarkan pada jenis candlestick berdasarkan konsep candlestick kontemporer. Namun sebelum memahami itu, kami bisa pahami dulu konsep candle pendek dan juga candle panjang.

Candle pendek adalah candle yang mempunyai tinggi body maksimal 7 tick (sesuai fraksi harga)

Candle panjang adalah candle yang mempunyai body minimal 8 tick atau bahkan bisa lebih (sesuai fraksi harga)

Lalu kamu juga harus memahami support resistance candle pendek

Resistance merupakan harga tertinggi (termasuk juga wick atau shadow) dari short candle black maupun white candle

Support merupakan harga terendah (termasuk juga dengan wick atau shadow) dari short candle black maupun white candle.

Dan kamu juga harus memahami support resistance candle panjang.

White candle (Bull), supportnya adalah 1⁄2 dari tinggi long candle hijau atau putih, resistancenya adalah harga tertinggi.

Black candle (Bear), resistancenya adalah 1⁄2 dari tinggi long candle merah atau hitam, supportnya adalah harga terendah.

Simple kan ? memang trading itu kalau kita mengerti basicnya, pasti kamu tidak perlu pakai cara-cara ribet kok.

Nah, itu cara trading tanpa indikator, bagaimana apakah kamu tertarik menggunakan cara ini ?

Selain itu kita akan ngasih tau lagi bagaimana caranya untuk kita bisa mengidentifikasi trend hanya dengan menggunakan satu indikator.

Ada yang bilang kalau Trend is your friend !!!

Perlu kamu ketahui, kalau trend itu penting banget loh buat kamu para trader karena keputusan untuk bisa membeli saham yang berpotensi cuan bisa kamu tentukan dengan trend.

Makanya, banyak trader yang akan berusaha bagaimana caranya cari saham yang sedang uptrend karena potensi cuannya lebih gede.


Begini caranya mengidentifikasi trend dengan satu indikator...

Kamu bisa menggunakan indikator Moving Average, kamu sudah tahu apa itu moving average ?

Moving average merupakan indikator yang bisa mengukur harga rata-rata dari suatu saham selama periode tertentu. Nah, moving average ini bisa kamu pakai untuk identifikasi trend juga loh.

Caranya, coba kamu pakai MA20 di time frame daily dan pakai rule of thumb ini.

Kondisi uptrend terjadi jika harga konsisten berada di atas garis MA dengan posisi garis MA mengarah ke atas. Uptrend mulai terjadi ketika harga tersebut breakout atau menembus MA ke arah atas dengan volume yang cukup besar.

Kondisi sideways terjadi saat harga bergerak naik turun di sekitaran garis MA, biasanya garis MA akan cenderung melandai, nah harga saham akan mengalami breakout dan breakout palsu secara berulang.

Kondisi downtrend terjadi jika harga saham konsisten berada di bawah garis MA dengan posisi garis MA mengarah ke bawah. Downtrend akan mulai terjadi jika harga breakdown atau menembus MA ke arah bawah dengan volume besar.

Itulah cara mengidentifikasi trend dengan menggunakan satu indikator, namun yang perlu kamu ingat adalah jangan terlalu memaksakan trading saham jika kondisi sedang downtrend, karena kamu bisa mengalami kerugian.
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post