Sebelum masuk ke penjelasan mengenai 5 pola candlestick yang sering digunakan trader profesional, apakah kamu pernah mendengar tentang candlestick ?
Kalau kamu mengamati pasar modal atau bursa saham, pasti kamu akan menemui candle yang melambangkan pergerakan harga saham.
Candlestick merupakan sebuah pola yang akan terbentuk dari transaksi jual maupun beli pelaku pasar di pasar modal yang bisa menjadi cerminan pergerakan suatu harga baik itu harga pembuka, harga penutupan, harga tertinggi, maupun harga terendah.
Jadi kenapa penting banget buat kamu untuk bisa membaca supaya kamu paham dengan kondisi pasar, dan bahkan kamu akan mampu memprediksi arah pergerakan selanjutnya.
Baca juga : Cara Mudah Trading Dengan Triangle Pattern
Lalu apa saja sih 5 pola candlestick yang sering digunakan seorang trader profesional ?
1. Hammer
Hammer adalah pola pembalikan arah menjadi naik atau biasa disebut dengan bullish reversal, dan hammer ini akan terbentuk jika dalam keadaan trend sedang turun.
Nah disaat harga sedang turun itu, pola hammer akan menunjukan batas bawah yang sudah dekat dan harga akan kembali naik.
Ciri-ciri pola hammer :
- Salah satu candle yang paling sering kita lihat, dan candle ini memiliki ciri khas ekor yang panjang dengan body yang kecil sehingga berbentuk seperti palu
- Ekor yang panjang menandakan pasar yang berubah menjadi optimis karena mampu menarik harga menjadi naik kembali setelah harga tersebut turun.
Contoh Candlestick Hammer
2. Bullish Engulfing
Candle Engulfing ini mengindikasikan pembalikan arah trend, dan formasinya candle trend mulai mengecil dan di akan dihajar candle lawan trend yang lebih besar.
Munculnya candle engulfing ini biasanya akan menjadi akhir trend, maka untuk kamu bisa memanfaatkannya adalah bisa open lawan arah trend ketika muncul candle engulfing, dengan memasang SL di high candle engulfing.
Ciri-ciri bullish engulfing :
- Merupakan pola candlestick yang biasanya ditemukan pada akhir downtrend dan terdiri atas 2 candle
- Pola ini menunjukan adanya perlawanan harga yang kuat yang ditandai dengan candle hijau yang lebih tinggi dari high dari candle pertama (biasanya berwarna merah), semakin tinggi candle hijaunya menandakan semakin kuat sinyalnya.
Contoh bullish engulfing
3. Bullish Harami
Pola ini bisa kamu temukan pada akhir downtrendnya, dan biasanya terdapat 2 candle untuk membentuk pola ini, yang pertama candle bearish dengan body besar dan dihari besoknya akan membentuk candle bullish yang body kecil yang berada pada area body candle sebelumnya.
Baca juga : Cara Sederhana Membaca Candlestick
Ciri-ciri bullist harami :
- Harami sendiri artinya hamil oleh karena pola ini seperti orang yang sedang hamil dengan candle pertama merupakan candle bearish yang besar diikuti oleh candle bullish yang kecil.
- Hal ini menunjukan adanya perlawanan harga setelah bearish trend menandakan adanya potensi reversal menjadi bullish
Contoh bullish harami
4. Morning Doji Star
Candle doji menandakan pelemahan bearish trend & dikonfirmasi pada candle ketiga yang artinya pasar memilih mengubah trend menjadi bullish.
Pola yang pertama ini terdiri dari 3 candlestick
- Candle pertama adalah candle bearish
- Candle kedua membentuk candle sinyal pertama body kecil dengan ekor panjang di atas dan di bawah.
- Candle ketiga merupakan candle konfirmasi membentuk candle bullish dengan body yang besar.
Contoh morning doji star
5. Tree White Soldier
Pola ini termasuk pola reversal yang ditandari dengan 3 candle yang harga penutupannya selalu lebih tinggi dari candle sebelumnya.
Sama seperti pola reversal lainnya, tree white soldier menunjukan adanya perubahan psikologis pasar dari bearish menjadi bullish.
Contoh tree white soldier
Nah itu merupakan 5 pola candlestick yang biasa digunakan trader profesional, namun perlu diingat bahwa timeframe dalam candlestick juga penting ya, semakin tinggi timeframe semakin akurat juga polanya.
Lalu dari 5 pola tadi mana yang paling sering kamu lihat dan pola mana yang akan menjadi andalan kamu ?