Sebelum kita membahas seberapa pentingnya money management dalam investasi saham, mungkin lebih baik kamu harus tahu dulu money management itu apa sih ?
Money management bisa diartikan kemampuan kamu untuk mengatur modal disaat ingin membeli saham.
Jadi money management ini akan menjadi bagian dari management risiko dalam investasi saham kamu. Dan kamu juga harus tahu seberapa pentingnya money management ini.
Lalu kenapa sih money management ini sangat penting ?
1. Bisa mengontrol modal
Jika kamu sebagai trader atau investor, kamu tidak bisa mengontrol kondisi pasar ya. Satu-satunya yang harus dan bisa kamu kontrol adalah modal yang kamu gunakan atau keluarkan untuk investasi.
Dengan money management, kamu tidak bisa melakukan pembelian maupun penjualan aset secara berlebihan, jika berlebihan maka akan menghabiskan modal kamu begitu saja.
2. Bisa membantu memahami risiko
Kamu harus tahu jika money management akan membantu kamu untuk melakukan diversifikasi saham yang bisa membuat kamu mengelola kerugian.
Jadi kamu akan tahu, berapa risiko maksimal di setiap transaksi atau bahkan untuk seluruh transaksi trading kamu, sehingga bisa menjadi dasar untuk kamu dalam pengambilan keputusan investasi.
Setelah kamu mengetahui seberapa penting money management, kamu juga harus tahu bagaimana cara mengelola money management agar tetap cuan.
Salah satu hal yang penting namun sering dianggap sepele investor maupun trader saham saat ini adalah money management.
Tidak heran, kalau banyak yang cutloss karena menggunakan semua modal kamu di satu emiten atau beli beberapa emiten yang sama di dalam satu sektor yang sama.
Nah, disinilah kamu butuh money management untuk alokasi modal di tiap-tiap emiten yang akan dibeli.
Simplenya money management bisa disesuaikan dengan profil kita masing-masing kok, contohnya seperti ini ya...
1. Tipe konservatif
Jika kamu suka dengan saham dengan resiko kecil dan cenderung main aman, kamu bisa alokasikan
- 50% dari seluruh modal untuk saham bluechip
- 30% untuk second liner
- 20% untuk saham gorengan (risk)
- 30% untuk second liner
- 20% untuk saham gorengan (risk)
2. Tipe moderate
Jika kamu suka dengan saham yang mengandung kolestrol tapi masih main aman, kamu bisa alokasikan
- 40% dari modal untuk saham bluechip
- 30% untuk second liner
- 30% untuk saham gorengan
- 30% untuk second liner
- 30% untuk saham gorengan
3. Risk taker
Tapi kalau kamu suka banget dengan saham gorengan yang berminyak, dibalik resikonya yang tinggi terdapat cuan yang pastinya gede ya, dan kamu bisa alokasikan
- 30% dari modal untuk saham bluechip
- 30% untuk second liner
- 40% untuk saham gorengan
- 30% untuk second liner
- 40% untuk saham gorengan
4. 10% modal
Setiap melakukan trading di pasar modal, kamu akan selalu menggunakan 10% dari modal.
Contohnya :
Jika modal awal kamu adalah 10 juta
- Cukup gunakan 1 juta untuk saham pertama, jadi sisa modal kamu 9 juta
- Dari 9 juta, cukup gunakan 900 ribu untuk saham kedua,
- dan begitu seterusnya.
5. Set stop loss 3% - 5%
Stop loss digunakan untuk menghindari kerugian berlebih, suatu saham disarankan untuk dijual jika penurunan melebihi angka 5%. Ini khusus untuk kamu yang melakukan trading ya bukan investasi.
Dari ke 5 cara ini, mungkin ada yang cocok untuk kamu gunakan, dan ada artikel menarik nih untuk kamu pelajari juga yaitu Belajar Mengatur Alokasi Modal Di Dunia Saham.
Jadi pada intinya money management itu sangat penting ya, karena bisa membantu kamu membatasi kerugian dengan cara yang tepat, sehingga tidak akan menghabiskan modal kamu untuk investasi.