Breaking News! Astra Beli Bank


Siapa yang tidak kenal dengan perusahaan sebesar Astra International ?


Perusahaan holding company yang mempunyai lebih dari 240 anak perusahaan ini dan tersebar di beberapa bidang, yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logitik, teknologi informasi dan juga properti.


Dan menjadi salah satu emiten pemegang market share otomotif terbesar di Indonesia.


Saat ini PT. Astra International Tbk dengan kode saham ASII kembali memasuki bisnis perbankan setelah menjual kepemilikan sahamnya pada Bank Permata.


Sebelunya Astra International memiliki 44,56% saham Bank Permata (BNLI) yang merupakan merger dari Bank Universal, Bank Prima Express, Bank Artamedia, dan Bank Patriot menjadi Bank Bali Tbk dan pada akhirnya berganti nama menjadi Bank Permata.


Nah di tahun 2020, Astra Internatioal menjual 100% kepemilikan saham di Bank Permata (BNLI) sebanyak 44,56% atau senilai 16,93 triliun kepada Bangkok Bank sehingga Astra Internatioan tidak lagi memiliki saham di Bank Permata.


Berselang 2 tahun, berdasarkan pengumuman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ASII secara resmi mengakusisi 49,56% saham Bank Jasa Jakarta dengan nilai transaksi mencapai Rp. 3,87 tiliun pada tanggal 1 Juli 2022.


Melalui anak usahanya yaitu Astra Financial (PT. Sedaya Multi Investama) yang nantinya akan melakukan pembelian sebesar 49,56% atau sekitar 1,14 juta saham pada PT. Bank Jasa Jakarta.


Kedua belah pihak telah menandatangani Shares Subscription Agreement (SSA) pada 1 Juli 2022, dan berdasarkan SSA, SMI akan mengambil bagian atas 1,138.088 lembar saham baru yang mewakili 49,56% dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor di PT Bank Jasa Jakarta dengan nilai transaksi sebesar Rp. 3.876.688.200.000.


Mengutip informasi dari situs webnya, Bank Jasa Jakarta telah berusia 37 tahun. Dan saat ini memiliki satu kantor pusat dan 11 kantor cabang pembantu dan 2 kantor kas.


Pertanggal 31 Maret 2021, Bank Jasa Jakarta menyalurkan kredit sebesar Rp 2,4 triliun dan simpanan nasabah sebesar Rp 5,1 triliun. Jumlah ekuitas sebanyak Rp 2,09 triliun.


Namun dibalik akusisi Bank Jasa Jakarta (BJJ) oleh Astra International salah satu pemegang saham Bank Jasa Jakarta yaitu Welab Sky Limited yang dimiliki Li Ka-Shing juga menambah porsi kepemilikan sahamnya menjadi 49,56%.


Li Ka-Shing merupakan taipan terkemuka asal Hongkong yang masuk dalam jajaran orang terkaya di Asia dan juga Dunia.


Beliau merupakan pemilik CK Hutchinson Holdings yang sempat memiliki perusahaan telekomunikasi 3 (Tri) di Indonesia serta jaringan Watsons.


Kali ini Astra International akan berkolaborasi dengan raksasa perbankan digital Hongkong yaitu Welab untuk mengembangkan bank digital di Indonesia.


Astra International dengan Welab sebelumnya sudah merintis layanan digital pada 2018 dengan layanan pinjaman online yang bernama Maucash.


Sebelumnya persaingan bank digital di tanah air sudah kompetitif dengan adanya bank digital milik konglomerat yang sudah pasti kita tahu, yaitu


1. Jerry NG - Bank Jago
2. Duo Hartono - Blu BCA
3. Chairul Tanjung - Allo Bank


Dengan masuknya Astra dan juga Welab menunggangi Bank Jasa Jakarta yang akan menjadi bank digital akan membuat persaingan bank digital semakin ketat.


Tujuan mengapa Astra International Tbk dari rencana transaksi pembelian saham adalah sebagai pengembangan usaha dan juga investasi.


Saat ini, jika melihat pergerakan saham Astra International Tbk (ASII) sepertinya tertahan di support.


Nah, siapa jagoan kamu untuk bank digital nantinya ?

1 Comments

Post a Comment
Previous Post Next Post